fbpx

Daki Bromo demi dapat berkat

Share on facebook
Share on twitter
Share on whatsapp
Share on email
Share on telegram
Share on linkedin
Suku kaum Tengger mendaki puncak gunung Bromo untuk mencampak hasil tanaman dan ternakan ke dalam kawah berapi sebagai ritual korban tradisional. - Getty Images

JAKARTA – Gelombang Covid-19 yang sedang melanda Indonesia tidak menghalang ribuan penduduk Jawa Timur mendaki puncak gunung berapi Bromo bagi melaksanakan upacara keagamaan, kelmarin.

Ritual tradisional kaum suku Tengger itu adalah acara tahunan yang menyaksikan ribuan penduduk berkumpul di puncak gunung Bromo bagi menjalani sesi melempar hasil makanan seperti tanaman, bunga dan ternakan seperti kambing serta ayam ke dalam kawah berapi.

Ritual agama ini dikenali sebagai Yadnya Kasada.

Penduduk menuju ke puncak membawa item korban masing-masing dengan harapan dapat ‘menggembirakan’ nenek moyang dan membawa kesejahteraan bagi masyarakat mereka.

Ini merupakan festival Yadnya Kasada yang kedua sejak wabak Covid-19 melanda Indonesia.

“Ia tidak boleh diadakan di tempat lain atau dilakukan secara maya.

“Namun penganjur telah menerapkan protokol kesihatan yang ketat dan mereka yang mengikuti festival telah menjalani ujian calitan Covid-19 agar tiada kluster baharu terhasil,”kata Ketua Persatuan Masyarakat Hindu Tengger, Bambang Suprapto.

Festival selama sebulan itu bermula dari legenda abad ke-15 yang mengisahkan puteri kerajaan Majapahit Hindu Jawa dan suaminya yang mengorbankan anak bongsu mereka demi kemakmuran kaum Tengger.

Tradisi pengorbanan itu diteruskan hingga hari ini dengan menukar korban manusia dengan hasil ternakan atau tanaman. – AFP

Tidak mahu terlepas? Ikuti kami di

 

TERKINI